Oleh Vira
Surya
Kau tentu
pernah kelelahan setelah sibuk seharian dengan aktivitas pekerjaan, belajar,
kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Aktivitas yang membuat tubuh terasa
letih, dan butuh tempat untuk beristirahat. Tempat di mana kita bisa melepaskan
lelah pikiran, dan badan. Tempat yang memberikan kenyamanan dan tentunya
terbebas dari hiruk pikuk keramaian dan sebagainya.
Ada
sebagaian orang melepas lelah dengan pergi ke restoran untuk sekedar melepaskan
rasa lapar dan melepas pandangan mata melihat aktivitas orang yang berlalu
lalang. Ada juga yang melepas lelah dengan berjalan-jalan di mall untuk sekedar
melihat –lihat, atau malah berbelanja barang-barang kesukaannya untuk sekedar
menyenangkan hatinya. Ada juga yang menginap di hotel,melakukan traveling, dan masih banyak lagi
aktivitas lain yang sesuai dengan keinginan dan versi kita masing-masing.
Setiap kita
memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan kejenuhan dan kepenatan dari
aktivitas yang membungkam kita sehari-hari. Namun pernah kah kita berfikir
setelah kembali dari perjalanan yang kita lakukan, tempat-tempat yang kita
kunjungi menurut kita dapat membuat kita rileks dan terbebas dari beban
kejenuhan, stress, dan kepenatan tubuh?
Saya berani
bilang, bahwa hal itu adalah sifatnya sementara. Karena setelah anda selesai
dari kunjungan, atau traveling,
kesegaran mungkin anda rasakan sesaat, dan bisa jadi itu hanya pada saat anda
berada ditempat itu anda merasakan kenyamanan. Setelahnya kembali seperti
biasa. Anda akan kembali menemui aktivitas yang sama, berulang, dan berulang,
bahkan menuntut anda untuk melakukan
kerja yang lebih ekstra, baik pikiran dan tenaga.
Lantas apa
yang sebenarnya tempat untuk pulang yang tak kan pernah membuat kita bosan? Tempat
untuk pulang yang memberikan kenyamanan yang terus menerus terjaga dalam hati
kita. Apapun yang kita lakukan senantiasa dengan rasa senang dan penuh
kegembiraan, sehingga kita seakan-akan tak pernah kekurangan energi untuk
melakukannya. Bahkan meskipun secara fisik kita terlihat lelah, namun hati kita
senantiasa gembira melakukannya.
Anda
mungkin penasaran, bahkan bertanya-tanya dan ada juga yang menduga-duga tempat
pulang seperti apakah yang penulis maksud? Jika kita menemukan kesesakan hidup,
kita tahu kemana muaranya. Seperti air yang mengalir ke muaranya dengan riak
dan gelombang. Setelah ia menemui muaranya, riak dan gelombangpun menjadi
tenang.
Masalah tak
akan pernah selesai selama manusia masih hidup di dunia ini. Tak ada manusia
yang tinggal di dunia lepas dari masalah. Hanya saja kadarnya yang berbeda-beda. Jika kita memiliki sikap dalam menghadapi, cara pandang, dan tahu muara untuk pulang, niscaya
kita akan terus hidup dan tak akan pernah kehabisan amunisi.
Tempat kita
untuk pulang aktivitas yang senantiasa dilakukan oleh umat Islam lima kali
dalam sehari semalam. Bahkan Rasulullah SAW pun menjadikan sholat sebagai
tempat beliau beristirahat sejenak dari segala macam aktivitas dunia. Tempat dimana kita kembali kepada Allah untuk
mengadukan berbagai macam urusan kita, permintaan dan bentuk doa-doa.
Inilah
tempat kembali yang sesungguhnya, yakni Allah SWT dalam aktivitas ibadah ritual
yang kita lakukan. Hal ini akan berbekas dalam kehidupan kita, jika hal ini
kita lakukan dalam kondisi kyusuk dan menghamba kepada Allah SWT.
Coba anda
bayangkan panas yang terik dan kondisi tubuh yang letih, ketika azan
berkumandang, tubuh-tubuh diistirahatkan dengan air wudhu, melakukan ruku’ dan sujud. Dengan lafaz doa-doa yang kita
lantunkan secara kyusuk, lalu mengaliri hati kita. Sehingga perbuatan tersebut
mendatangkan kenyamanan dalam diri kita. Pikiran menjadi tenang, hati terasa
lapang, tubuhpun terasa segar kembali. Inilah sesungguhnya tempat pulang
sejatinya manusia, yakni Allah SWT. Allahu a’lam. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar